BANYAK cara yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam untuk menghancurkan bahkan memusnahkan
ajaran Islam dan umatnya dari muka bumi ini. Salah satu cara yang ditempuh oleh musuh-musuh Islam adalah dengan
melemparkan tuduhan bahwa Islam identik dengan tindakan terorisme dan kekerasan
(anarkisme).
Tuduhan-tuduhan semacam itu tampaknya tidak menargetkan pembusukan
citra Islam semata, namun diharapkan juga untuk menimbulkan keraguan di
kalangan kaum muslim akan kebenaran agamanya sendiri, sehingga
sewaktu-waktu keyakinannya mudah goyah.
Situasi tersebut makin diperburuk oleh kenyataan bahwa sekarang ini
umat Islam telah jauh dari Al-Quran dan As-Sunnah dengan
sebenar-benarnya. Akibatnya, pengetahuan dan keyakinan umat Islam dalam
mendalami ajarannya tergolong lemah. Sedangkan pada sisi lain,
musuh-musuh Islam terus menerus menyebarkan fitnah bahwa seluruh kekerasan
dan aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam benar-benar bersumber
dari ajaran Islam.
Mengidentikan Islam sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas
kejadian-kejadian pemboman, Hal ini
memunculkan pandangan bahwa setiap orang islam yang teguh memegang
ajarannya dipastikan akan rela mati dalam suatu peristiwa pengeboman
diyakini membawa kesyahidan pelakunya, karena dianggap sudah berjihad di
jalan Allah.
Makna jihad bukanlah pengeboman ataupun pembantaian secara membabi buta.
Perang merupakan jalan terakhir yang harus ditempuh, jika memang ada pihak
yang sengaja menghalang-halangi kebebasan kaum muslimin dalam menegakkan ajaran Tauhid.
Sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa menyakiti kafir zimmi (orang
kafir yang hidup berdampingan secara damai dengan kaum muslim), maka
sungguh ia sama saja telah menyakiti aku,” (HR Bukhari).
Sejak kelahirannya, Islam tidak menyetujui atau mengajarkan kekerasan
dalam berdakwah. Lebih jauh, Islam mengajarkan umatnya untuk hidup
damai berdampingan dengan penganut agama lain tanpa saling mengganggu
satu sama lain.
Kesimpulannya, berjuang atas nama Islam dengan menebar teror bom bahkan sampai melakukan pembunuhan
secara membabi buta, yang targertnya mungkin saja orang awam yang tidak
tahu apa-apa, bahkan kaum muslim itu sendiri, jelas tidak sesuai dengan
tuntunan ajaran Islam yang tercantum dalam Al-Quran maupun Hadis. Walaupun
si pelaku merupakan orang Islam dan mengatasnamakan Islam terhadap
aksi-aksi yang dilakukan.
Satu hal yang perlu diperhatikan saat ini adalah kemunduran umat
Islam yang diakibatkan oleh ‘perang’ yang mungkin lebih hebat dari
peperangan fisik, yakni peperangan dan pemikiran dan peperangan dalam
penguasaan ekonomi.
Semoga Allah SWT memperlihatkan mana yang benar dan mana yang salah.
0 komentar:
Posting Komentar